Menurut mitos Yunani Kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa seperti Apollo, Amphion, dan Orpheus. Jadi, ada anggapan bahwa musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta membuat mujizat dalam dunia alamiah.

Musik tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Misalnya, alat musik yang terkait pada aliran Apollo dalam agama Yunani Kuno adalah Lyra (sejenis harpa kecil); sebuah alat yang ada hubungannya dengan aliran Dionysus, yaitu Aulos.

lyra yunani kuno
lyra zaman yunani kuno

aulos zaman yunani kuno
aulos tiup

Lyra merupakan alat musik petik solo yang mempunyai senar lima sampai tujuh. Biasanya digunakan untuk mengiringi puisi epik. Aulos adalah alat musik tiup yang terbuat dari kayu dan terdiri dari dua pipa. Masing-masing mempunyai reed ganda dan lubang jari. Suaranya keras dan nyaring.

Setelah kejayaan masa klasik dalam kebudayaan Yunani, suatu kompleksitas teknik dalam musik menjadi tampak. Pada awal zaman Kristen, musik Yunani banyak di sederhanakan, baik secara teori maupun praktek.

Ciri-ciri musik di Yunani Kuno
  1. Menurut Grout, musiknya bersifat monofonis, dengan heterofoni (melodi asli yanh disuarakan sekaligus dengan satu atau beberapa variasi melodi yang sama) pada waktu alat-alat musik mengikuti suara.
  2. Improvisasi telah dipraktekkan, namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya dengan pemakaian beberapa pola melodis yang mendasar.
  3. Ada hubungan yang erat antara teks dan musik, serta melodi ucapan dan irama dari puisi yang memnentukan cara menyusunnya dalam musik.